PEMANFAATAN AGEN HAYATI

Bookmark and Share
  Agens hayati merupakan sumber daya alam (SDA) yang ketersediaannya melimpah, hanya saja selama ini pemanfaatannya masih sangat minim. Bertitik tolak dari hal tersebut maka pemasyarakatan penggunaan agen hayati dalam upaya mengendalikan OPT di tingkat petani mutlak perlu dilaksanakan. Pemasyarakatan ini diharapkan akan bermuara pada penekanan kehilangan hasil dan biaya produksi serta kelestarian lingkungan. 

     KORIN

Bahan aktif : CORYNE BACTERIUM, Spp
Merupakan bakteri antogonis untuk menghambat dan mengendalikan perkembangan penyakit Xanthomonas,oryzae (kresek), Pyricularia oryzae (Blas), Cercaspora oryzae (Bercak daun coklat bergaris) dan BRS (Bakteri Daun Bergaris)  pada tanaman padi

    TRIKO

Bahan aktif : TRICHODERMA, Spp
Merupakan suspensi spora cendawan antogonis yang efektif mengendalikan hama tanaman secara biologis antara lain :

    Busuk akar / busuk batang ( layu fusarium pada beberapa tanaman sayuran seperti cabe, terong, kapri dll ) dan Rhyzoctonia Saloni ( pada padi,kedelai,buncis,tomat,terong )
    Layu batang pada tanaman tembak



    VERTI

Bahan aktif : VERTICILLIUM, Spp
Merupakan suspensi spora cendawan yang efektif hama tanaman antara lain :

    Kutu kebul ( penyebab virus Gemini pada tanaman lombok )
    Wereng pada tanaman padi
    Walang sangit


    PGPR            ( PLANT GROWTH PROMOTHING RHIZOBACTER )

Bahan aktif : PSEUDOMONAS, Spp, BACILLUS, Spp
Merupakan suspensi spora bakteri yang dapat menyehatkan / kebugaran tanaman dengan mekanisme :

    Menekan perkembangan penyakit
    Memproduksi fitohormon
    Menekan serangan cendawan tular, antraknosa dan virus CMV dan ToMV
    Menambah luas permukaan akar halus.


PETUNJUK PENGGUNAAN

    DOSIS DAN CARA APLIKASI

5 ml suspensi bakteri per liter air / 100 ml per tangki (14 lt) dengan air sumur /
sungai jangan mengunakan air pam

-  Perendaman benih dengan dosis 5ml / liter air
-  Persemaian dengan menyemprotkan 5ml / liter air
-  Penyemprotan dilakukan pada umur tanam 14 hst,28 hst,42 hst,dan 52 hst.
-  Penyemprotan dengan dosis 10 ml / liter air bila terjadi serangan kresek yang parah

    APLIKASI

-  Semprotkan dengan hand sprayer pada pagi hari sebelum jam 09.00 atau sore hari setelah jam 15.00 WIB
-  Suspensi bisa dicampur dengan bahan perekat tetapi tidak bisa dicampur dengan pestisida maupun pupuk daun.
-  Jangan terkena sinar matahari langsung

Oleh : Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Sumbergempol

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar