Cabe merah di Lahan Kering

Cabe atau lombok (Capsicum annum) termasuk suku Selanaceae dan merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran tinggi. Tanaman cabe banyak mengandung vitamin A dan C serta mengandung minyak atsiri, yang rasanya pedas dan memberikan kehangatan panas bila kita gunakan untuk rempah-rempah (bumbu dapur). Kita sering melihat para ibu rumah tangga yang menanam cabe sebagai selingan yang menguntungkan. Hasil buahnya bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari, tanpa harus membelinya di pasar. Syarat Tumbuh Tanaman cabe, cocok ditanam pada tanah yang kaya humus, gembur dan sarang serta tidak tergenang air ; pH tanah yang ideal sekitar 5 - 6. Waktu tanam yang baik untuk lahan kering adalah pada akhir musim hujan (Maret - April). Untuk memperoleh harga cabe yang tinggi, bisa juga dilakukan pada bulan Oktober dan panen pada bulan Desember, walaupun ada resiko kegagalan. Usahakan dibuat saluran drainase yang baik. Tanaman ini diperbanyak melalui biji, yang ditanam dari tanaman yang sehat serta bebas dari hama dan penyakit . Buah cabe yang telah kita seleksi untuk bibit dijemur hingga kering. Kalau panasnya cukup dalam lima hari telah kering kemudian baru kita ambil bijinya: Untuk areal satu hektar dibutuhkan sekitar 2-3 kg buah cabe (300-500 gr biji). Persemaian Tanah persemaian digemburkan dan dibikin bedengan dengan lebar 125 cm panjang menurut ukuran tanah dan diberi pupuk kandang dan diberi TSP I Kg per meter bujur sangkar 2 (dua) hari sebelum benih ditaburkan. Setelah itu ditutup dengan tanah atau sekam untuk menghindari hujan dan angin. Benih cabe dapat dipindahkan setelah berumur 1 (satu) bulan. Pengolahan Tanah Sambil menunggu bibit yang akan dipindahkan, tanah disiapkan dengan pengolahan yang baik, bersamaan dengan itu diperam pupuk . kandang yang dicampur dengan TSP dan Urea selama 20 hari (1 karung pupuk kandang + 1 Kg TSP + 1 \4 Kg Urea). Satu hektar membutuhkan pupuk kandang 15 ton. Seminggu sebelum tanam, pupuk kandang dimasukkan kedalam lubang tanam kurang lebih 1\5 Kg per lubang dengan jarak tanam 50 x 60 Cm. Umur bibit 1-1,5 bulan. Bila tersedia Biofert, berikan soil conditioner (penyubur tanah) ini dengan dosis 30 Kg per hektar. Biofert membuat pemupukan lebih efisien dan meningkatkan mutu buah cabe. Pemeliharaan Setelah tanaman berumur 15 - 20 hari tanam, dilakukan pemupukan pertama. Caranya dengan mencampur Za 400 Kg, TSP 200 Kg dan KCL 50 Kg per hektar; caranya diberikan 10 gram per lubang. Pada umur 35 - 40 hari setelah tanam dipupuk lag] dengan 350 Kg Za dan 50 Kg KC1, diberikan 15 gram per lubang. Pemupukan selanjutnya pada umur 60 hari setelah tanam dengan memberikan Za 400 Kg dan KCl 50 Kg diberikan 20 gram per lubang tanam. Pemupukan tetap diulangi lagi setiap 20 hari sekali setelah tanaman cabe panen 4 - 5 kali, dengan dosis seperti di atas. Untuk meningkatkan produksi dari tanaman cabe perlu diberikan PPC seperti (Bayfolan, Super Florosing, Gandasil D\B Grenzit, dll) dimulai pada hari ke-4, 8 dan 12 setelah tanam kemudian satu kali seminggu. ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) diberikan setelah tanaman berumur 15 hari, dan diberikan setiap 20 hari sekali. ZPT yang digunakan adalah Dekamon, Darmasri, Sitosim, Atonik dan lain-lain dengan ukuran satu sendok teh dalam 20 liter air. Berikan mulsa jika memasuki musim kering. Mulsa mencegah penguapan daun dan tanah serta membuat tanah lembab dan gembur. Hama dan Penyakit Ada musim agar penyakitnya tidak menular. Keberhasilan kebun cabe sangat diperlukan. Kebun yang kotor akan merangsang berjangkitnya penyakit keriting. Oleh karena itu, tanamlah bibit-bibit yang sehat. Gunakanlah pupuk yang sesuai jenis dan dosisnya, karena pemupukan yang tepat akan berpengaruh kepada pertumbuhan tanaman cabe yang akibatnya akan menambah daya tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Pemetikan Hasil Buah pertama telah kemarau tanaman cabe sering diserang oleh hama lalat buah (Docus dorsalis) yang bisa merusak buah cabe, kutu daun (Myzus persiace, Tripa spp. dan Aphis spp.) dapat di berantas dengan pestisida Orthene 75 Sp, Hosianon 40 Ec, dan Curacron yang disemprotkan setup seminggu. Pada muslin penghujan, tanaman cabe banyak diserang, penyakit seperti Antraknose atau Krapak (Colectroticum capsici) dan cendawan yang menyebabkan bercak daun (Phytophtora capsici) serta penyakit layu (Pseudomonas solanaceanum). Penyakit ini dapat dicegah dan diberantas dengan fungisida seperti Dhitane 45 dan fungisida lainnya. Penyakit virus yang banyak menyerang pada tanaman cabe yang mengakibatkan daun menjadi keriting berwarna kekuning-kuningan. Dari itu lebih baik tanaman yang terserang penyakit itu dibongkar dan dibakar dapat dipetik pada umur 80 - 85 hari setelah tanam. Tanaman yang baik dapat dipetik 20 - 25 kali petik setiap 4 hari sekali. dengan produksi 3 - 4 ton per hektar ( 1,5 - 2 ons per rumpun tanaman).




Sumber : Menuju Pertanian Tangguh, Surat Kabar Sinar Tani, 1996
ReadmoreCabe merah di Lahan Kering

PEMANFAATAN AGEN HAYATI

  Agens hayati merupakan sumber daya alam (SDA) yang ketersediaannya melimpah, hanya saja selama ini pemanfaatannya masih sangat minim. Bertitik tolak dari hal tersebut maka pemasyarakatan penggunaan agen hayati dalam upaya mengendalikan OPT di tingkat petani mutlak perlu dilaksanakan. Pemasyarakatan ini diharapkan akan bermuara pada penekanan kehilangan hasil dan biaya produksi serta kelestarian lingkungan. 

     KORIN

Bahan aktif : CORYNE BACTERIUM, Spp
Merupakan bakteri antogonis untuk menghambat dan mengendalikan perkembangan penyakit Xanthomonas,oryzae (kresek), Pyricularia oryzae (Blas), Cercaspora oryzae (Bercak daun coklat bergaris) dan BRS (Bakteri Daun Bergaris)  pada tanaman padi

    TRIKO

Bahan aktif : TRICHODERMA, Spp
Merupakan suspensi spora cendawan antogonis yang efektif mengendalikan hama tanaman secara biologis antara lain :

    Busuk akar / busuk batang ( layu fusarium pada beberapa tanaman sayuran seperti cabe, terong, kapri dll ) dan Rhyzoctonia Saloni ( pada padi,kedelai,buncis,tomat,terong )
    Layu batang pada tanaman tembak



    VERTI

Bahan aktif : VERTICILLIUM, Spp
Merupakan suspensi spora cendawan yang efektif hama tanaman antara lain :

    Kutu kebul ( penyebab virus Gemini pada tanaman lombok )
    Wereng pada tanaman padi
    Walang sangit


    PGPR            ( PLANT GROWTH PROMOTHING RHIZOBACTER )

Bahan aktif : PSEUDOMONAS, Spp, BACILLUS, Spp
Merupakan suspensi spora bakteri yang dapat menyehatkan / kebugaran tanaman dengan mekanisme :

    Menekan perkembangan penyakit
    Memproduksi fitohormon
    Menekan serangan cendawan tular, antraknosa dan virus CMV dan ToMV
    Menambah luas permukaan akar halus.


PETUNJUK PENGGUNAAN

    DOSIS DAN CARA APLIKASI

5 ml suspensi bakteri per liter air / 100 ml per tangki (14 lt) dengan air sumur /
sungai jangan mengunakan air pam

-  Perendaman benih dengan dosis 5ml / liter air
-  Persemaian dengan menyemprotkan 5ml / liter air
-  Penyemprotan dilakukan pada umur tanam 14 hst,28 hst,42 hst,dan 52 hst.
-  Penyemprotan dengan dosis 10 ml / liter air bila terjadi serangan kresek yang parah

    APLIKASI

-  Semprotkan dengan hand sprayer pada pagi hari sebelum jam 09.00 atau sore hari setelah jam 15.00 WIB
-  Suspensi bisa dicampur dengan bahan perekat tetapi tidak bisa dicampur dengan pestisida maupun pupuk daun.
-  Jangan terkena sinar matahari langsung

Oleh : Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Sumbergempol
ReadmorePEMANFAATAN AGEN HAYATI

MENGATASI HAMA KERITING DAUN PADA TANAMAN CABE

Sobat kopenku yanng   super!.....
 
    Kali ini saya ingin sedikit membahas tentang tanaman cabe khususnya mengenai hama keriting daun pada tanaman cabe. Sebenarnya ada beberapa penyebab yang mengakibatkan daun tanaman cabe menjadi keriting. Supaya kita mengetahui cara mengendalikan hama yang menyebabkan gejala keriting daun cabe tersebut pasti harus didasari oleh pengetahuan tentang penyebab keriting daun cabe tersebut.

    Keriting daun cabe yang disebabkan oleh trips. Gejala keriting pada daun tanaman cabe sebagian besar disebabkan oleh hama trips. Gejala yang ditimbulkan oleh trips pada daun cabe adalah adanya daun yang keriting dengan bentuk lekukan yang menggulung ke atas. Biasanya serangan trips diikuti dengan gejala rontoknya bunga cabe. Pada permukaan daun bagian atas biasanya juga terdapat lapisan mengkilap seperti perak. Hama tanaman ini sangat mudah dilihat kasat mata pada bunga-bunga tanaman cabe dan didalam gulungan daun cabe, berbentuk kecil memanjang seperti semut hitam dengan warna ada yang hitam dan hijau. Binatang ini bisa bergerak cepat dan mudah meloncat.
    Keriting daun cabe yang disebabkan oleh tungau. Tungau menyerang tanaman cabe dengan memberikan gejala yang khas, yaitu daun yang terserang akan melengkung ke bawah dengan rapih. Serangan tungau biasanya terjadi pada daun yang ketiga sampai kebawah. Jika daun yang menggulung dibuka dan diperhatikan secara teliti maka permukaan daun bagian bawah akan terdapat binatang yang sangat lembut sekali (selembut tepung) yang bergerak secara perlahan-lahan. Warna tungau pada permukaan daun biasanya hijau muda.
    Keriting daun cabe yang disebabkan oleh virus. Virus pada tanaman cabe biasanya disebarkan oleh hama vektor myzus dan bemisia (kutu kebul). Jika virus menyerang pada tanaman cabe akan memberikan gejala yang bermacam-macam sesuai denga jenis virusnya. Salah satu gejala yang akibatkan oleh virus tanaman cabe adalah adanya daun tanaman cabe yang menggulung atau kita sebut keriting. Keriting daun yang disebabkan oleh virus dapat dibedakan dengan penyebab lain karena virus ini akan menyebabkan sebagian besar daun cabe menggulung. Hal ini berbeda dengan gejala yang diakibatkan oleh trips maupun tungau yang akan menggulung tanaman cabe hanya daun bagian ujung saja. Gejala keriting daun oleh Virus kadang-kadang juga dikuti oleh kerdilnya tanaman dan berubahnya warna daun.

Setelah kita mengetahui beberapa penyebab keriting daun cabe tentunya ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah dan mengendalikan hama penyebab keriting tersebut:

    Sanitasi lingkungan dengan membersihkan gulma dilahan maupun disekitar lahan
    Gunakan mulsa plastik hitam perak
    Jarak tanam jangan terlalu rapat
    Kalau memungkinkan gunakan sprinkel untuk menyiram tanaman
 Untuk keriting daun cabe yang disebabkan oleh virus cegah dengan mengendalikan vektornya
    Gunakan insektisida yang tepat sasaran. Untuk trips, myzus dan bemisia gunakan insektisida berbahan aktif abamektin, karbosulfan, fipronil, imidakloprid. Untuk tungau gunakan akarisida seperti samite, mitac dan mesurol.
    Ketika mengaplikasi pestisida tambahkanlah pupuk daun untuk mempercepat pemulihan tanaman.
    Jika merasa selalu kesulitan mengendalikan keriting daun tanaman cabe maka hindari menanam cabe pada musim kemarau.

Demikian postingan tentang mengendalikan hama penyebab keriting daun tanaman cabe semoga bermanfaat bagi anda kaum praktisi budidaya tanaman cabe, kaum penyuluh dan pencinta tanaman.


Cak kis
Readmore MENGATASI HAMA KERITING DAUN PADA TANAMAN CABE