KIAT MEMILIH PUPUK MAJEMUK

Bookmark and Share
Sobat Kopenku yang Superrr............


   Penggunaan pupuk organik cair melalui daun misalnya hanya merupakan pemborosan saja. Sebab, bahan organik tidak dapat dimanfaatkan tanaman sebelum berubah menjadi anorganik. Proses perubahan tersebut lazimnya hanya terjadi di sekitar perakaran tanaman. Sehingga akan lebih pas jika diaplikasikan lewat akar.
Umur Tanaman (fase tanaman)
Pemilihan pupuk majemuk juga harus mempertimbangkan sifat pupuk dan pengaruhnya bagi tnaman. Pemakaian pupuk majemuk lengkap tablet (PMLT) dan pupuk butiran bersalut (coated fertilizer) misalnya, karena bersifat slow released, pupuk seperti itu malah kurang baik digunakan untuk sayuran daun yang berumur singkat.
Pupuk “slow released” tidak mudah larut dan hancur. Ia melepas unsur hara secara perlahan-lahan agar tersedia dalam jangka panjang di didalam tanah. Manfaatnya baru nampak setelah 1-2 bulan aplikasi. Apdahal sayuran daun kebanyakan berumur singkat. Ia butuh pupuk yang mudah terserap, misal pupuk akar berbentuk tepung, butiran, cairan, atau pupuk daun.
Hampir semua pabrik memproduksi pupuk dengan formulasi N tinggi, P tinggi, atau K tinggi sehingga cara aplikasinya disesuaikan dengan fase tanaman.
Contoh pupuk untuk fase vegetatif misalnya Dekaform, Dekastar 18-11-10, Agro Formula 1, Suburin A1, dan Gramafert Formula NT untuk pupuk akar. Sedangkan untuk pupuk daun dapat dipilih Gandasil D, BASF Foliar D, Bayfolan, Complesal, Enpeka Cair, Greenzet, dan Hyponex Merah.
Pupuk untuk fase Generatif diantaranya Dekastar 6-13-25, Suburin BT-4, Agro Formula-2, Gramafelt Formula PT, dan Mangamp Plus K. Pupuk lain Gandasil B, BASF Formula B, Hyponex Biru, Vitabloom Spesial Biru, dan Vitalik P.


{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar